JAKARTA – PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak usahanya PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK) telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan PT Bukit Asam (PTBA) untuk melakukan kolaborasi penjualan batu bara. Kolaborasi ini bakal meningkatkan penjualan batu baru hingga 2,5 lipat pada tahun 2026 mendatang.
“Kolaborasi dan sinergi bersama PTBA dan PT KAI yang saat ini telah berjalan dengan baik, mengakomodasi RMKE untuk dapat meningkatkan volume jasa logistik hingga 70 persen dan penjualan batu bara hingga 2,5 kali lipat pada tahun 2026 jika dibandingkan dengan target tahun ini,” ujar Direktur Operasional Perseroan, William Saputra usai melakukan penandatanganan MoU di Meeting Room 1&2, The Residence On Five, Lantai 5, Grand Hyatt Jakarta, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Diketahui, target penjualan batu bara PT RMKE tahun 2022 adalah sebesar 2,26 juta ton dengan target untuk volume angkutan batu bara sebesar 7,82 juta ton. Target ini jauh lebih besar dibandingkan Tahun 2021, yakni 1,63 juta untuk penjualan batu bara dan 5,96 juta ton untuk volume angkutan batu bara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan kolaborasi dengan PTBA, PT RMKE menargetkan penjualan 5 juta ton batu bara setiap tahunnya di Tahun 2026 dan volume angkut sebesar 20 juta ton batu bara.
Wiliam mengatakan kenaikan harga batu bara menjadi katalis bagi bisnis batu bara saat ini. Namun, kata Wiliam, PT RMKE menyadari bahwa momen ini tidak akan bertahan lama dan telah mempertimbangkan koreksi harga batu bara di masa depan.
“Untuk itu RMKE terus berupaya mengoptimalkan volume yang terus meningkat untuk mengimbangi koreksi harga tersebut. Dengan upaya tersebut, manajemen RMKE semakin optimistis untuk dapat menjaga kesehatan keuangan yang berkelanjutan ke depannya dengan komitmen memberikan pelayanan jasa logistik batu bara yang berkualitas dan terintegrasi,” jelas William.Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT RMKE, Tony Saputra mengatakan, dengan MoU ini, pihaknya atau afilisasi PT RMKE juga akan membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batu bara dari proses loading dan unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang atau barge hingga transshipment menuju mother vessel.
“Kolaborasi RMKE dan PTBA dapat menyempurnakan sinergi kedua belah pihak bersama PT KAI dalam mengimplementasikan pengangkutan batu bara yang seamless di Sumatera Selatan. Dengan solusi pelayanan jasa logistik RMKE yang terintegerasi dengan jalur kereta api milik PT KAI, PTBA dapat mengoptimalkan sumber batu baranya yang melimpah sehingga kerja sama ini memiliki mutual benefit bagi ketiga entitas,” kata Tony.
Tony mengatakan, secara prinsip, RMKE mendukung penuh kesadaran akan bisnis energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka mendukung rencana pemerintah net zero emission pada tahun 2060. Namun, kata Tony, masih dibutuhkan keamanan energi di tengah kondisi ekonomi global yang belum pulih sepenuhnya pasca pandemi dan geopolitik dunia.
“Karena itu, kebutuhan batu bara ke depannya masih akan meningkat hingga tercapainya keseimbangan antara energi EBT dan fosil dan saat ekonomi dunia telah kembali pulih pada level sebelum pandemi. Hal ini menjadi peluang bagi kami untuk mengoptimalkan pemenuhan energy security,” ungkap Tony.Lenih lanjut, Tony menuturkan, kolaborasi dengan PTBA bakal mendukung langkah PT RMKE untuk meningkatkan pengakuan dan penjualan batu bara setiap tahunnya.”Kolaborasi bersama PTBA ini sejalan dengan implementasi strategi jangka menengah Perseroan untuk dapat mengangkut 20 juta ton batu bara dan menjual 5 juta ton batu bara setiap tahunnya serta upaya mengoptimalkan pemenuhan energy security yang menjadi booster perekonomian saat ini,” pungkas Tony.
(Red)