JABARINSIDE.COM | SUKABUMI — Pelatihan relawan tanggap bencana yang berlangsung sejak beberapa hari terakhir di Lapang Situ Halimun, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, resmi ditutup oleh Danramil 2203/Warungkiara, Kapten Infanteri Agus Rahman pada Rabu, 18 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Kapten Agus Rahman menyampaikan apresiasi terhadap semangat para peserta pelatihan meskipun dihadapkan pada berbagai kendala dan keterbatasan. Ia menyebut bahwa secara umum kegiatan berjalan dengan maksimal, baik dalam sesi teori maupun praktik lapangan.
“Walaupun usia para peserta tidak lagi muda, semangatnya luar biasa. Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi dan kerja keras semua pihak yang membuat kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses,” ujar Danramil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, ia juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan dalam hal koordinasi dan komunikasi, terutama karena pelatihan ini melibatkan lintas desa dan kecamatan. “Kita ini tetangga dekat, namun masih kurang koordinasi. Ini yang harus jadi evaluasi ke depan,” tambahnya.
Kapten Agus menekankan bahwa ilmu dan keterampilan yang telah didapat selama pelatihan tidak hanya disimpan, tetapi harus dibagikan kepada warga sekitar. “Relawan harus menjadi agen pembaharu. Tularkan ilmu yang didapat, supaya ketika terjadi bencana, setiap orang tahu apa yang harus dilakukan,” tegasnya.

Ia juga mendorong agar pelatihan ini tidak menjadi akhir dari proses pembelajaran. Dengan kemudahan akses informasi saat ini, relawan diharapkan tetap belajar secara mandiri, menjaga semangat, serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam penanganan bencana.
Mengakhiri sambutannya, Danramil meminta agar koordinasi antarrelawan dari berbagai desa dan dua kecamatan ini terus dijaga melalui struktur organisasi yang telah dibentuk. Ia menegaskan bahwa relawan harus siap diterjunkan kapan saja, mengingat Kabupaten Sukabumi memiliki potensi bencana yang tinggi seperti longsor, banjir, pergerakan tanah, bahkan tsunami.

“Kebutuhan akan tenaga relawan di Sukabumi masih sangat besar. Dengan terbentuknya relawan dari kegiatan ini, saya harap penanganan bencana di masa depan bisa lebih cepat, tepat, dan efektif,” pungkas Kapten Agus.