JABARINSIDE.COM , Bandung | Dunia digital bukan lagi sekadar wacana bagi pelajar vokasi. Dua siswi SMKN 12 Kabupaten Tangerang, Indah dan Natasha, membuktikan bahwa generasi muda dari Legok juga mampu menembus industri kreatif nasional. Keduanya kini sedang menjalani program magang atau praktik kerja industri (Prakerin) di PT. MEA, sebuah agensi pemasaran digital terkemuka yang bermarkas di Kota Bandung.
PT. MEA dikenal luas sebagai digital agency yang fokus pada pengembangan konten kreatif, strategi pemasaran media sosial, hingga branding digital untuk berbagai klien nasional. Indah dan Natasha menjadi bagian dari tim kreatif tersebut dan tengah ditempa langsung di lapangan industri digital yang kompetitif dan dinamis.
“Kami sangat bersyukur dan senang bisa mendapatkan kesempatan ini. Di sini kami belajar langsung bagaimana proses kreatif digital itu dijalankan, mulai dari perencanaan konten hingga pengukuran hasil kampanye digital,” ujar Indah dengan semangat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala SMKN 12 Kabupaten Tangerang, Drs. Sarjoko, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terjalin antara dunia pendidikan dan industri. Menurutnya, pengalaman magang ini akan memberi dampak besar bagi kompetensi dan kepercayaan diri siswa.
“Ini bukan hanya soal praktik kerja, tapi tentang mentalitas dan pengalaman nyata. Kami ingin siswa kami berani mengambil peran dalam dunia kerja yang sesungguhnya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ari Triana, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 12. Ia menyebutkan bahwa kerja sama ini adalah titik awal dari upaya besar untuk membawa SMKN 12 menembus batasan wilayah dan membuka ruang pada luasnya ekosistem industri digital nasional.
“Ini momentum awal bahwa SMKN 12 mampu dan berani menjangkau luasnya industri digital di Indonesia. Kami tidak hanya menunggu dunia industri datang, tapi kami siap datang ke industri itu sendiri,” tegasnya.
Dari pihak industri, Bapak Rendi, selaku HRD PT. MEA, menyambut baik kehadiran dua siswi tersebut. Ia menilai bahwa siswa SMK saat ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi di era digital, asal dibekali dengan etos kerja dan kemauan belajar yang tinggi.
“Kami melihat antusiasme yang besar dari Indah dan Natasha. Mereka cepat beradaptasi, kreatif, dan punya keinginan belajar yang kuat. Inilah yang dibutuhkan industri hari ini,” ungkap Rendi.
Kisah Indah dan Natasha menjadi contoh nyata bahwa pelajar dari Legok pun bisa bersinar di tengah pesatnya dunia digital. Dengan pembinaan yang tepat dan kerja sama industri yang kuat, SMK kini menjadi ujung tombak pencetak talenta muda kreatif yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Salam dari Bandung! Anak Legok Bisa! (ceng)