JABARINSIDE.COM | Bandung – Seorang nasabah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) terhadap pihak BJB Kota Bandung dan BJB Bekasi terkait dugaan pemindahbukuan atau pencairan dana miliknya tanpa izin.
Kuasa hukum penggugat, Saleh Hidayat, menjelaskan bahwa kliennya, PT Yones Satiya Wacana Cabang Sukabumi, mengalami kerugian hingga Rp3,6 miliar. Dana tersebut merupakan hasil pembayaran pekerjaan proyek pemerintah yang disimpan di rekening BJB.
“Dana itu dipindahbukukan atau dicairkan oleh pihak lain tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari nasabah sebagai pemilik rekening,” ujar Saleh, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, pihak BJB beralasan pemindahbukuan dilakukan karena nasabah memiliki utang dan merupakan anggota konsorsium grup perusahaan. Namun, Saleh menilai tindakan tersebut tidak sah secara hukum.
“Kami memandang perbuatan BJB ini dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum. Tindakan ini melanggar Pasal 2, Pasal 8, dan Pasal 29 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, termasuk prinsip kehati-hatian, kerahasiaan bank, serta perlindungan terhadap dana nasabah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Saleh menambahkan, tindakan tersebut juga berpotensi melanggar Pasal 49 ayat 2 tentang tindak pidana perbankan serta Pasal 81 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.
Gugatan ini telah teregister di Pengadilan Negeri (PN) Kota Bandung dengan Nomor Perkara 268/Pdt.G/2025/PN.Bdg.
“Kami berharap proses hukum ini dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi nasabah,” kata Saleh.
Pihak BJB sendiri hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi terkait gugatan tersebut.