JABARINSIDE.COM | Sukabumi – Kepala Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Wadi Rustandi, dipanggil oleh gubernur Jawa Barat kang Dedi Mulyadi (KDM) terkait kasus meninggalnya seorang anak bernama Raya, warga Kampung Padangeyang, yang ditemukan mengidap infeksi cacing parah dengan berat hampir satu kilogram di tubuhnya.
Raya merupakan anak dari pasangan Udin dan Endah, keduanya penyandang disabilitas mental. Kondisi keluarga ini tergolong sangat miskin. Rumah panggung mereka sudah roboh lebih dari satu tahun lalu, sehingga aktivitas sehari-hari dilakukan dengan serba keterbatasan.
Menurut keterangan Kepala Desa Wardi Rustandi, almarhum Raya sehari-hari sering bermain di bawah rumah panggung bersama ayam. Kondisi kesehatannya lemah, mengalami demam, serta pernah didiagnosis mengidap penyakit paru.
“Anak ini memang jalannya agak lambat. Pernah sempat sehat ketika mendapat bantuan makanan tambahan dari pemerintah, berat badannya naik. Tapi beberapa bulan terakhir kondisinya kembali menurun,” kata Wardi, Selasa (18/8/25).
Raya tidak memiliki dokumen kependudukan lengkap, sehingga sempat terkendala dalam pengurusan BPJS Kesehatan. Hal ini menjadi salah satu faktor keterlambatan penanganan medis.
“Saya sebagai kepala desa jujur kecewa, karena BPJS agak sulit dalam pengurusan nya. Proses pengaktifan BPJS sangat sulit. Padahal kami di desa yang lebih tahu kondisi warga sehari-hari,” ujar Wardi.
Kondisi kesehatan Raya makin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada awal Agustus lalu. Peristiwa itu terungkap setelah relawan dari Yayasan Rumah Teduh mengetahui keadaan korban dan menanganinya
Kini kasus tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah. Kepala Desa Cianaga dijadwalkan menghadiri pemanggilan resmi oleh KDM pada Rabu (19/8) pukul 07.30 WIB di Gedung Pakuwon.
“Pemanggilan ini untuk menjelaskan kondisi sebenarnya di lapangan. Saya siap hadir bersama keluarga dan perangkat desa,” kata Wardi.
Pemerintah desa sebelumnya sudah menyalurkan bantuan, mulai dari BLT hingga program kesehatan. Namun, Wardi menilai upaya penanganan dari tingkat kabupaten masih terbatas.
“Penanggulangan kemiskinan baru sekitar 40 persen berjalan. Kasus Raya ini harus jadi pelajaran agar ada perhatian serius, terutama untuk warga miskin yang kesulitan mengurus administrasi kesehatan,” tambahnya.
Dua minggu mendatang keluarga korban akan melaksanakan tahlilan 40 hari almarhum Raya.