JABARINSIDE.COM | Sukabumi – Dugaan tindak penganiayaan dilakukan oleh oknum Kepala Desa Babakan Jaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terhadap seorang pekerja proyek pembangunan tembok penahan tebing (TPT) di kawasan Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI). Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (14/10/2025) siang dan kini tengah diselidiki pihak kepolisian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat sejumlah pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan TPT di area perumahan tersebut. Saat itu, Kepala Desa Babakan Jaya datang ke lokasi untuk melakukan peninjauan. Namun, situasi mendadak memanas setelah terjadi adu mulut antara sang kades dengan salah satu pekerja.
Beberapa saksi menyebut, perdebatan itu dipicu oleh persoalan teknis pekerjaan yang dianggap tidak sesuai dengan arahan atau rencana sebelumnya. Cekcok tersebut kemudian berujung pada dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum kepala desa terhadap pekerja proyek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat insiden itu, korban dilaporkan mengalami luka dan langsung dibawa warga ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis. Beberapa rekan korban bahkan sempat merekam peristiwa tersebut dan melaporkannya ke pihak berwenang.
Setelah kejadian, suasana di lokasi proyek sempat memanas. Sejumlah warga dan pekerja menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh pejabat desa, yang seharusnya menjadi teladan dalam menjaga ketertiban dan etika di tengah masyarakat.
Kapolsek Parungkuda membenarkan adanya laporan terkait dugaan penganiayaan tersebut. Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan sejumlah saksi untuk memastikan kronologi kejadian.
“Kami sudah menerima laporan dari korban. Saat ini kasus masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kebenaran dan pihak-pihak yang terlibat,” ujar salah satu petugas kepolisian yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Babakan Jaya maupun Kepala Desa yang bersangkutan belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.
Masyarakat berharap kasus ini dapat diselesaikan secara adil dan menjadi pelajaran bagi seluruh aparatur pemerintahan desa agar mengedepankan etika serta profesionalitas dalam bertugas.
Peristiwa ini juga menambah deretan kasus dugaan pelanggaran hukum dan etika yang melibatkan aparatur desa di wilayah Kabupaten Sukabumi. Warga pun mendesak agar aparat penegak hukum menindak tegas setiap bentuk pelanggaran demi menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahan desa.