JABARINSIDE.COM |Sukabumi – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kekerasan di lingkungan pendidikan di SMPN 1 Warungkiara, Selasa (29/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program road show P2TP2A ke sekolah-sekolah pada tahun 2025. Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Hj. Yani Jatnika Marwan, menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah dilaksanakan di enam sekolah negeri di Kabupaten Sukabumi.
”Alhamdulillah kami sudah melaksanakan hampir di enam sekolah. Tujuannya tentu untuk menyadarkan anak-anak agar tidak terlibat dalam kekerasan terhadap anak, perundungan (bullying), tindak pidana perdagangan orang (TPPO), hingga pergaulan yang dapat menyeret mereka berhadapan dengan hukum,” ungkap Hj. Yani.
Ia menambahkan, pihaknya ingin memastikan anak-anak memiliki pemahaman yang cukup tentang berbagai bentuk kekerasan dan mampu menghindarinya. “Anak-anak di SMPN 1 Warungkiara ini luar biasa aktif dalam diskusi, nampaknya mereka sudah memahami isu kekerasan dan tentu saja berkomitmen untuk tidak melakukannya,” tambahnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Warungkiara, Euis Matliani, S.Ag, menyambut baik kegiatan tersebut. “Sosialisasi ini sangat penting untuk memberikan wawasan kepada anak-anak tentang kekerasan, bullying, hingga pernikahan anak. Dampaknya sangat besar, baik bagi pelaku maupun korban. Maka kami sambut baik kegiatan ini,” ujarnya.
Menurut Euis, SMPN 1 Warungkiara merupakan sekolah ramah anak yang sudah menjalin kerja sama dengan DP3A Kabupaten Sukabumi. “Harapan kami, siswa yang mengikuti sosialisasi hari ini bisa menyampaikan kembali materi yang didapat kepada teman-temannya. Kami juga menyosialisasikan kembali materi ini saat upacara dan melalui rapat orang tua agar ada kerja sama dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, P2TP2A berharap tercipta lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung pengembangan potensi peserta didik. “Anak-anak adalah generasi penerus, mereka harus dipupuk potensinya agar dapat melangkah ke jenjang pendidikan lebih tinggi dengan bekal kepribadian yang kuat,” tutup Hj. Yani