JABARINSIDE.COM | Warungkiara – Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Warungkiara, H. Mamat, menyampaikan bahwa pihak sekolah telah menyiapkan solusi bagi para siswa yang belum diterima di jalur reguler SMA negeri, yaitu melalui program SMA Terbuka Warungkiara. Program ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memastikan tidak ada anak yang putus sekolah.
“Untuk Warungkiara, baik tahap satu maupun tahap dua, kita siapkan SMA Terbuka. Warungkiara punya SMA Terbuka sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh Pak Gubernur Jawa Barat. Jadi bagi yang belum diterima di SMA Negeri, bisa difasilitasi masuk ke SMA Terbuka,” ungkap H. Mamat.
Ia menegaskan bahwa SMA Terbuka memiliki status yang sama dengan SMA Negeri. “Hanya saja proses belajarnya dilakukan di Tempat Kegiatan Belajar (TKB), namun ijazahnya tetap sama seperti SMA Negeri 1 Warungkiara,” jelasnya.
H. Mamat juga mengucapkan selamat kepada siswa-siswa yang telah diterima di SMA Negeri 1 Warungkiara. “Selamat kepada anak-anakku yang sudah diterima, semoga ini yang terbaik yang Allah titipkan dan tentunya harus disyukuri,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Deni Wardani, menjelaskan bahwa hasil seleksi masuk telah diumumkan melalui website resmi sekolah. Proses seleksi dilakukan berdasarkan nilai rapor, hasil tes, serta jalur prestasi akademik, non-akademik, dan kepemimpinan.
“Jumlah pendaftar tahap satu dan dua mencapai 600 siswa. Dari jumlah tersebut, yang tercatat di website ada 595 pendaftar, namun jumlah yang lolos tetap 600 karena ada limpahan dari SMA lain,” ujar Deni.
Ia menambahkan bahwa proses PPDB tahun ini berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada kendala yang berarti,” ucapnya.
Namun demikian, Deni mengakui masih ada kendala teknis terkait data kependudukan siswa, seperti Kartu Keluarga (KK) atau alamat yang tidak sesuai. “Jika di website statusnya silang merah, itu berarti data kependudukan belum sesuai dan harus diperbaiki ke dinas terkait. Jika sudah hijau, maka siswa bisa mendaftar,” jelasnya.
Deni juga menyampaikan harapan bagi siswa yang belum lolos seleksi. “Mudah-mudahan ada kebijakan lanjutan dari Dinas Pendidikan. Saat ini juga ada program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PPAPS), yang bertujuan agar semua anak di Jawa Barat tetap bisa bersekolah, apapun jalurnya,” pungkasnya.