JABARINSIDE.COM | SUKABUMI – Warga Sukabumi tampaknya perlu belajar bersabar tingkat dewa. Pasalnya, proyek Jembatan Pamuruyan di Kecamatan Cibadak yang seharusnya selesai dalam 191 hari, kini sudah lebih dari dua tahun tak kunjung rampung.
Jembatan yang menjadi salah satu penghubung vital jalur Bogor–Sukabumi itu kini justru menjadi biang kemacetan harian. “Kalau lewat sini jam kerja, siap-siap aja macet panjang. Katanya mau dibangun cepat, tapi kok malah begini,” keluh Asep (41), sopir angkutan yang setiap hari melintas.

Proyek duplikasi jembatan ini dimulai pada 2022. Namun, tak lama berselang, bahu jembatan lama ambruk akibat pengerjaan pondasi baru. Sejak itu, pembangunan terhenti dan belum jelas kapan akan dilanjutkan.
Sejumlah warga bahkan berspekulasi soal penyebabnya. “Katanya karena anggarannya kurang. Ada juga yang bilang kontraktornya nggak siap. Ya entahlah, yang jelas kita yang jadi korban macet,” tambah Karimullah (31), warga Warungkiara yang sering melintas
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari sisi pemerintah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya mengakui adanya kendala teknis dalam pembangunan. Pengeboran pondasi jembatan baru disebut terlalu dekat dengan jembatan lama, sehingga memengaruhi stabilitas tanah dan membuat sisi jembatan ambruk.
Hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian kapan proyek akan kembali berjalan. Warga berharap pemerintah tidak hanya sekadar memberi janji, tapi benar-benar menyelesaikan proyek vital ini.
“Kalau 191 hari jadi dua tahun, berarti ke depan kita harus siap berapa tahun lagi? Jangan sampai ini jadi monumen mangkrak saja,” pungkas Isep panji dengan nada setengah bercanda, setengah kesal.