JABARINSIDE.COM | Sukabumi – Kisah pilu dialami Much Billal Tajudin Sopian (10), seorang pelajar asal Kampung Kutamaneuh, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Anak dari pasangan Pian (59) dan Ratih Apriliani (35) ini harus berjuang melawan penyakit serius di tengah keterbatasan ekonomi keluarga yang bekerja sebagai buruh tani serabutan.
Awal penderitaan Billal bermula saat dirinya kerap bermain di sekitar lokasi pembuatan furnitur. Diduga, ia menghirup udara tercemar cairan kimia dari proses penyemprotan. Sejak itu, Billal mengalami demam, muntah-muntah, hingga sulit makan. Meski sempat berobat ke sejumlah puskesmas dan klinik, kondisi Billal tidak kunjung membaik karena pengobatan terhenti akibat keterbatasan biaya.

Puncaknya, pada Selasa (2/9/2025), Billal kembali dibawa ke Puskesmas Gunungguruh dengan diagnosa busung lapar. Namun kondisinya tetap melemah. Kabar ini sampai ke telinga aparat TNI. PJS Danunit Intel Kodim 0607/Kota Sukabumi menerima laporan warga pada Rabu (3/9/2025) pagi, kemudian langsung dilaporkan ke Dandim 0607/Kota Sukabumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dandim pun bergerak cepat. Ia langsung menuju lokasi dan membawa Billal ke RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi agar mendapat penanganan medis yang layak.

Hasil pemeriksaan rumah sakit cukup mengejutkan. Billal didiagnosa mengalami dehidrasi, gizi buruk, serta penyakit TBC. Saat ini, ia tengah dirawat di kamar isolasi Gedung Muraz lantai 3 RSUD R. Syamsudin SH, ditangani oleh dr. Anggun (Spesialis Anak) dan didampingi ahli gizi, Ibu Mindi.
Kisah ini mencerminkan masih adanya warga Sukabumi yang kesulitan mengakses layanan kesehatan akibat keterbatasan ekonomi. Kasus Billal menjadi pengingat pentingnya perhatian lintas sektor—baik pemerintah daerah, dinas sosial, dinas kesehatan, maupun masyarakat luas—untuk bersama-sama memastikan anak-anak tidak lagi terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan keterlantaran kesehatan.

Tindakan cepat Dandim 0607/Kota Sukabumi patut diapresiasi, sebagai wujud nyata kepedulian TNI terhadap masyarakat di wilayah binaannya. Kini, harapan besar tertuju pada pemulihan Much Billal Tajudin Sopian agar ia bisa kembali tersenyum dan melanjutkan sekolahnya seperti anak-anak lain seusianya.