JABARINSIDE.COM | SUKABUMI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi memastikan kondisi para pelajar SMK Doa Bangsa Palabuhanratu yang sempat diduga keracunan makanan bergizi gratis (MBG) sudah kembali membaik. Seluruh siswa yang sebelumnya mengalami gejala kini dinyatakan pulih.
Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, mengatakan pihaknya langsung melakukan langkah cepat setelah menerima laporan insiden tersebut. “Karena ini harus mengambil sampel makanan, alhamdulillah sekarang sudah teratasi. Saat ini kondisi pelajar sudah sehat, tinggal lihat perkembangannya nanti,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Berdasarkan laporan awal, sebanyak 32 siswa diduga mengalami gejala keracunan, namun hanya enam orang yang sempat mendapatkan penanganan di RSUD Palabuhanratu. Agus menegaskan, data tersebut masih diverifikasi. “Informasi di lapangan kadang berbeda, jadi kami pastikan dulu validitasnya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim kesehatan sendiri telah mengambil sampel makanan berupa nasi dan nugget yang dibagikan dalam program MBG. Meski begitu, Agus belum dapat memastikan seluruh jenis makanan sudah diperiksa. “Kalau penerima MBG ada 300 lebih, tapi yang diduga keracunan hanya 32 orang. Kalau semua terkontaminasi, mestinya yang sakit jauh lebih banyak. Jadi kemungkinan ada faktor lain yang harus dicek kembali,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada Rabu (24/9/2025), lima siswa kelas XII dan dua guru SMK Doa Bangsa mengalami gejala mual, sakit perut hingga sesak napas usai menyantap makanan MBG dari Sentra Pangan Pertanian Gizi (SPPG) Palabuhanratu. Lima siswa sempat dirawat intensif di RSUD Palabuhanratu, sementara dua guru tidak sampai dirujuk ke rumah sakit.
Agus menegaskan, pihaknya akan terus memantau kasus ini hingga benar-benar tuntas. “Dinkes ada di garda terdepan untuk memastikan kejadian di lapangan tertangani cepat. Kami pastikan kesehatan masyarakat harus tetap terjamin,” tegasnya.