JABARINSIDE.COM | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akhirnya melakukan reshuffle kabinet setelah gelombang protes besar melanda berbagai daerah dalam beberapa hari terakhir. Perombakan kali ini menyasar sejumlah pos strategis, termasuk kursi Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
Salah satu keputusan paling mengejutkan adalah pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan. Ia digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dalam pernyataan perdananya, Purbaya menegaskan akan bekerja cepat memulihkan kepercayaan publik dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Ia bahkan menyebut target pertumbuhan hingga 8 persen bukan hal mustahil bila ada sinergi kuat antara pemerintah dan dunia usaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasar finansial langsung merespons reshuffle ini. IHSG sempat melemah sekitar 1,3 persen, sementara rupiah justru menguat hampir 0,7 persen—terbesar dalam beberapa pekan terakhir. Reaksi beragam tersebut mencerminkan ekspektasi investor terhadap arah baru kebijakan fiskal.
Reshuffle ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan publik terkait kontroversi tunjangan DPR serta ketimpangan ekonomi yang memicu unjuk rasa hingga menelan korban jiwa. Bahkan, rumah Sri Mulyani dilaporkan sempat dirusak massa saat gelombang demonstrasi meluas.
Langkah Presiden Prabowo ini sekaligus membantah pernyataannya beberapa minggu lalu, ketika ia menegaskan belum ada rencana mengganti menteri karena kinerja kabinet dinilai solid. Namun situasi politik yang memanas membuat keputusan perombakan tak bisa dihindari.
Dengan wajah baru di kabinet, Prabowo berharap pemerintahannya mampu meredam gejolak sosial sekaligus mempercepat agenda pembangunan nasional.