JABARINSIDE.COM | Sukabumi – Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) yang selama ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terancam dihentikan. Hal itu menyusul adanya wacana dari Wali Kota Sukabumi yang baru, Ayep jaki, untuk menghapus program tersebut dan menggantinya dengan program padat karya.
Perwakilan Forum RW Kota Sukabumi, Abdul Azis Jumadi, menegaskan bahwa P2RW merupakan program yang sangat menyentuh langsung ke masyarakat di tingkat RW. Melalui dana stimulan sebesar Rp25 juta yang dialokasikan dari APBD, warga dapat membangun fasilitas yang urgent kebutuhan lingkungan secara swadaya.
“Dana P2RW ini kecil, tapi manfaatnya luar biasa besar dan jembatan penyambung komunikasi antara masyarakat dan pemerintah an soal nya sebelum pekerjaan di ACC dari dana p2rw tersebut ada banyak Rempug warga di lakukan musyawarah bersama untuk mengambil keputusan pekerjaan mana yg akan di lakukan Bahkan partisipasi swadaya masyarakat bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari nilai stimulan. Ada yang bahkan sampai sepuluh kali lipat,” ujar Abdul Azis
Ia mencontohkan di salah satu wilayah, dana Rp25 juta mampu berkembang berkat gotong royong warga, sehingga menghasilkan pembangunan yang jauh lebih besar nilainya.
Hari ini, Forum Ketua RW Kota Sukabumi secara resmi mendatangi DPRD Kota Sukabumi untuk meminta audiensi dengan Panitia Khusus (Pansus) P2RW. Audiensi tersebut rencananya akan digelar Jumat (22/8) pagi, sebelum siangnya DPRD menjadwalkan rapat paripurna untuk pengambilan keputusan.
“Kami mewakili 356 RW di Kota Sukabumi berharap P2RW tetap dipertahankan. Program ini bukan hanya membantu pembangunan kecil di lingkungan, tetapi juga meningkatkan kebersamaan dan gotong royong masyarakat,” tegas Abdul Aziz.















