JABARINSIDE.COM – Di tengah kabar duka meninggalnya Raya, balita tiga tahun asal Kabupaten Sukabumi akibat penyakit cacingan karena keterbatasan gizi dan layanan kesehatan, publik kembali diingatkan pada kontras tajam kondisi rakyat kecil dengan kemewahan para wakilnya di Senayan.
Berdasarkan data yang dikutip BBC News Indonesia dari Surat Edaran Sekjen DPR RI No.KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 dan Surat Menteri Keuangan nomor S-520/MK.02/2015, seorang anggota DPR bisa menerima total penghasilan hingga Rp104.051.903 per bulan.
Rinciannya mulai dari gaji pokok Rp4,2 juta, tunjangan jabatan Rp9,7 juta, tunjangan komunikasi Rp15,5 juta, hingga tunjangan rumah Rp50 juta setiap bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kontrasnya, di desa-desa seperti tempat tinggal almarhumah Raya, banyak keluarga masih kesulitan membeli makanan bergizi atau mendapatkan akses kesehatan memadai. Ironis, ketika seorang anak kehilangan nyawa karena cacingan—penyakit yang semestinya mudah dicegah—para wakil rakyat justru menikmati fasilitas “tunjangan berlapis” yang nilainya fantastis.
Pertanyaan pun mengemuka: untuk siapa sebenarnya uang negara sebesar itu digelontorkan?
Apakah benar demi memperjuangkan nasib rakyat seperti Raya, atau hanya sekadar menambah kenyamanan hidup di kursi empuk parlemen.
Kematian Raya adalah potret nyata bahwa kemewahan Senayan tak otomatis berarti kesejahteraan bagi rakyat yang mereka wakili.
Dikutip dari : BBC News Indonesia (20/08/25)