JABARINSIDE.COM | BANDUNG – Gelombang protes dari pesisir selatan Sukabumi merangsek ke ibu kota Jawa Barat. Ratusan warga Palabuhanratu yang terdiri dari nelayan, petani, dan masyarakat umum mendatangi rumah mewah milik mantan Ketua DPRD Jabar, Irfan Suryanagara, di Jalan Setra Duta, Kota Bandung, Rabu (1/10/2025).
Tuntutan mereka hanya satu: SPBU Bagbagan-Citarik di Palabuhanratu harus kembali beroperasi.
SPBU yang berada di jalur utama Jalan Raya Palabuhanratu KM 55, Desa Jayanti, telah lama ditutup, membuat masyarakat kesulitan mendapatkan bahan bakar. Situasi ini dinilai memukul keras perekonomian, khususnya sektor nelayan dan pertanian.

“Kami sangat dirugikan dengan penutupan SPBU ini. Roda ekonomi Palabuhanratu tersendat. Kami menuntut pengaktifan kembali tanpa ditunda,” tegas Kang Opay, koordinator aksi.
Bulderi, tokoh masyarakat yang memimpin aksi, mengungkapkan penutupan SPBU ini terkait kasus hukum yang menjerat Irfan dan istrinya, Endang Kusmawaty. Menurutnya, salah satu aset yang diputuskan sebagai obyek pidana adalah SPBU Bagbagan-Citarik.
“Kami memegang salinan Putusan Mahkamah Agung Nomor 113 PK/Pid/2025. Putusan itu jelas. Endang divonis 6 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar. Maka aset SPBU harus segera dikembalikan untuk kepentingan publik,” tegas Bulderi.

Massa menegaskan bahwa aksi mereka tidak berhenti di Bandung. Jika pemerintah dan aparat hukum tak segera mengeksekusi putusan, warga mengancam akan mengerahkan massa lebih besar.
“Kalau tidak segera dikembalikan, kami siap turun lagi dengan jumlah lebih banyak. Ini bukan soal kepentingan pribadi, tapi kepentingan rakyat kecil,” ujar Bulderi lantang.
Selain menyoroti SPBU Bagbagan, warga juga menargetkan aset lain yang diduga terlibat kasus, termasuk SPBU Cikidang, Sukabumi.
Bulderi menegaskan, perjuangan warga Palabuhanratu murni karena penderitaan masyarakat.
“Kami tidak peduli siapa pemiliknya, siapa lawannya. Yang jelas, rakyat menderita karena SPBU ditutup. Itu saja yang kami tuntut,” katanya.
Aksi di Bandung pun dipastikan bukan yang terakhir. Warga berjanji terus bergerak hingga fasilitas publik vital seperti SPBU kembali dinikmati masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT