JABARINSIDE.COM, Sumedang | Dalam upaya memperkuat ekonomi lokal dan memperluas pasar ekspor, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Kuningan, secara resmi menjalin kerjasama terkait peningkatan produksi serta ekspor mangga Gedong Gincu ke Jepang. Inisiatif ini diumumkan dalam sebuah pertemuan yang menghadirkan Pejabat (Pj) Bupati Sumedang Yudia Ramli dan Pj Bupati Kuningan HR Iip Hidajat, yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Kuningan pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.
Kedua kabupaten tersebut, yang masing-masing memiliki lahan kebun mangga Gedong Gincu seluas kurang lebih 7.000 hektare di Sumedang dan 6.000 hektare di Kuningan, berupaya memenuhi permintaan pasar mangga Gedong Gincu yang semakin meningkat di Jepang. Selain itu, kerjasama ini juga merambah pada sektor lain, seperti revolusi putih yang bertujuan untuk saling menyuplai produk susu antar kedua kabupaten.
Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli, menerangkan bahwa kunjungan dan pembahasan ini bertujuan untuk mapan dalam memperketat hubungan antardaerah serta meningkatkan ekonomi daerah lewat sektor pertanian dan peternakan. “Inisiatif ini diharapkan dapat mendongkrak pendapatan asli daerah serta berkontribusi dalam pengendalian inflasi,” ujar Yudia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Yudia menekankan pentingnya mengkongkritkan Memorandum of Understanding (MOU) yang telah digagas sebelumnya antara kedua pemerintah daerah, dengan harapan dapat saling meningkatkan pendapatan dan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh kedua kabupaten, khususnya dalam produksi mangga Gedong Gincu.
Di sisi lain, Pj Bupati Kuningan, HR Iip Hidajat, mengungkapkan optimismenya terhadap kolaborasi ini. “Pertemuan ini adalah langkah nyata untuk menyatukan persepsi dalam pemerintahan dan mengeksplorasi kolaborasi. Dengan berpikir bahwa keberhasilan tidak ditentukan oleh individu tapi oleh kerjasama tim, kami yakin langkah ini akan membawa manfaat besar bagi kedua daerah,” tutur Iip.
Kerjasama antar daerah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal melalui peningkatan ekspor, tapi juga memperkuat relasi antar kabupaten dalam berbagai sektor lainnya.(wld)