Setahun Asta Cita Presiden Prabowo On Progress: Pangan Kuat, Energi Hebat, SDM Tangguh

Minggu, 19 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JABARINSIDE.COM, Jakarta | Satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menutup periode pertamanya dengan deretan capaian pada tiga prioritas Asta Cita: swasembada pangan, swasembada energi, dan penguatan sumber daya manusia (SDM). Evaluasi para peneliti, akademisi, dan pelaku kebijakan menunjukkan tren kepercayaan publik meningkat, infrastruktur program kian rapi, dan dampak ekonomi–sosial mulai nyata di lapangan.

Peneliti Litbang Kompas Agustina Purwanti menilai kerja Kementerian Pertanian misalnya, terlihat “nyata” dalam memperkuat ketahanan pangan; tingkat keyakinan publik pada kemampuan Kementan menyejahterakan petani tercatat 77%, dengan 61,5% responden puas atas program ketahanan pangan nasional.

“Kepuasan responden terhadap kinerja Kementerian Pertanian di angka 71,5 persen. Ambang yang cukup lumayan. Ini karena banyak hal yang sudah dilakukan Kementerian Pertanian berkaitan dengan pangan yang memang diturunkan oleh program pemerintah,” kata Agustina

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Lilik Sutiarso menautkan temuan itu dengan kebijakan lapangan seperti optimalisasi lahan, pembenahan distribusi, dan penyaluran beras SPHP yang berpihak ke petani sekaligus konsumen.

“Presiden telah menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah bagian dari kedaulatan negara. Karena itu, kerja kolaboratif yang kini dilakukan harus dijaga dan diperkuat,” ujarnya.

Baca Juga :  HUT ke-80 Kemerdekaan RI tahun 2025 Mengusung Tema"Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju."

Di hulu, Kementan mengaktifkan Satgas Penderasan Informasi—memetakan isu swasembada, serapan gabah, ketersediaan pupuk, gerakan pompanisasi, cetak sawah—serta melaporkan serapan 65 juta ton GKP dari jejaring penggilingan berbagai skala.

Peneliti Senior Litbang Kompas Budiawan Sidik Arifianto menyebut kepuasan petani atas kebijakan Kementan menembus 84%, didorong langkah seperti kenaikan HPP GKP dari Rp5.500 menjadi Rp6.500/kg yang menjaga optimisme dan gairah tanam.

“Responden secara umum menyatakan 77 persen kenaikan HPP berhasil mensejahterakan petani. Tapi kalau kita pilah lagi respon berdasarkan pekerjaanya disitu ada petani dan peternak yang berhubungan langsung dengan agraris maka angkanya jauh lebih tinggi lagi yaitu 84 persen petani puas dan menyambut baik kebijakan tersebut,” ujar Budiawan.

Sinyal Presiden di PBB—menarget Indonesia sebagai lumbung pangan dunia—memperkuat agenda dalam negeri. Dukungan lintas sektor juga mengalir: Kementerian Kehutanan mengakselerasi agroforestri perhutanan sosial di atas landscape 8,3 juta ha untuk pasokan pangan tanpa mengorbankan kelestarian. Di ranah digital, Mentan Andi Amran Sulaiman menggandeng BSSN guna mengamankan transformasi sistem pertanian, sejalan dengan target kedaulatan dan kemandirian pangan.

Baca Juga :  Pertalite Dihapus & Muncul Pertamax Green, Ini Alasannya

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mencatat dua lompatan dalam 1 tahun: lifting migas naik dari sekitar 580 ribu menjadi 605 ribu barel per hari, dan porsi energi terbarukan di sistem kelistrikan meningkat dari 11% menjadi 15,5%.

“Melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi, pemerintah mendorong perbaikan tata kelola sumur minyak rakyat agar lebih tertib, aman, dan berkelanjutan.” imbuhnya.

Di sisi pembiayaan, Danantara menyiapkan rel jalur transisi. CEO Rosan Roeslani memproyeksikan investasi waste-to-energy (PSEL) di 33 kota mencapai Rp91 triliun.

“Mungkin total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp 91 triliun untuk kurang lebih di 33 daerah itu. Tetapi kemungkinan besar karena waktu itu angka yang diambil berdasarkan 1.000 ton (sampah per hari) karena di satu daerah bisa menjadi lebih,” terangnya.

Di pilar SDM, Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan 11.000+ SPPG (dapur gizi) telah beroperasi; Kepala BGN Dadan Hindayana menarget seluruhnya bersertifikat SLHS agar keamanan pangan terjaga. Kanal data BGN menunjukkan 11.362 SPPG aktif, sementara BKKBN (Wihaji) melaporkan 1,32 juta ibu hamil/menyusui dan balita non-PAUD sudah menjadi penerima manfaat MBG per 17 September—menandai perluasan jangkauan kelompok rentan.

Baca Juga :  SMSI dan PT Naganaya Tandatangani Kerja Sama Konferensi 4.0 di JIEXPO

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai ikhtiar pencegahan yang menarget 60 juta penerima manfaat tahun ini, melalui puskesmas, posyandu, sekolah, klinik BPJS, kantor, dan komunitas. Di pendidikan, Sekolah Rakyat diperluas lintas daerah. Untuk talenta unggul, Mendikti Saintek Brian Yuliarto menarget 100 Sekolah Garuda beroperasi pada 2029 (80 transformasi + 20 sekolah baru), menjadi “jalur cepat” mencetak peneliti dan industriawan masa depan.

“Melalui keberadaan sekolah ini semakin banyak anak-anak Indonesia yang berhasil masuk perguruan tinggi terbaik di dunia dan dalam negeri,” tegasnya.

Ekosistem SDM disokong kebijakan upah aparatur: Perpres 79/2025 memasukkan kenaikan gaji ASN (khususnya guru, dosen, nakes, penyuluh), TNI/Polri sebagai program “Hasil Terbaik Cepat”. Di kewirausahaan rakyat, Menko Perekonomian memperpanjang PPh final UMKM 0,5% hingga 2029, menjaga cashflow dan daya ekspansi. []

Berita Terkait

Setahun Memimpin Negeri, Presiden Prabowo Tegaskan Percepatan Realisasi Proyek Infrastruktur Giant Sea Wall
Para Guru Besar Akui Indonesia Kian Diperhitungkan Dunia, di Setahun Prabowo–Gibran
Ketua DPRD Budi Azhar Mutawali, S.Ip Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Kabupaten Sukabumi
Pemerintah Perkuat Pengawasan dan Evaluasi untuk Tingkatkan Kualitas Program MBG
Menguatkan Fondasi Ekonomi Melalui Kebijakan Anggaran yang Efisien
Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yudhi Sadewa
Jakarta Sudah Kondusif, Elemen Masyarakat Tenang Hadapi Provokasi dan Hoaks
Anak Sakit Tanpa Biaya di Gunungguruh, Dandim 0607/Kota Sukabumi Turun Tangan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:43 WIB

Setahun Asta Cita Presiden Prabowo On Progress: Pangan Kuat, Energi Hebat, SDM Tangguh

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:30 WIB

Setahun Memimpin Negeri, Presiden Prabowo Tegaskan Percepatan Realisasi Proyek Infrastruktur Giant Sea Wall

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:57 WIB

Ketua DPRD Budi Azhar Mutawali, S.Ip Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Kabupaten Sukabumi

Kamis, 25 September 2025 - 09:12 WIB

Pemerintah Perkuat Pengawasan dan Evaluasi untuk Tingkatkan Kualitas Program MBG

Senin, 22 September 2025 - 16:06 WIB

Menguatkan Fondasi Ekonomi Melalui Kebijakan Anggaran yang Efisien

Senin, 8 September 2025 - 18:07 WIB

Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet, Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yudhi Sadewa

Kamis, 4 September 2025 - 23:00 WIB

Jakarta Sudah Kondusif, Elemen Masyarakat Tenang Hadapi Provokasi dan Hoaks

Rabu, 3 September 2025 - 13:34 WIB

Anak Sakit Tanpa Biaya di Gunungguruh, Dandim 0607/Kota Sukabumi Turun Tangan

Berita Terbaru