JABARINSIDE.COM, Cianjur | Petugas Gabungan Tanggap Darurat (TDB) pergerakan tanah di Desa Jatiasari, Kecamatan Bojongpicung, mengambil langkah cepat dengan melakukan fogging di sejumlah perkampungan, sebagai respons terhadap kasus demam berdarah dengue (DBD) yang dialami oleh salah satu warga setempat. Warga tersebut saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Cianjur setelah didiagnosis positif DBD, yang ditandai dengan demam tinggi dan kemunculan bintik merah di seluruh tubuh.
Koordinator Lapangan TDB pergerakan tanah Bojongpicung, Herman, pada hari Kamis, mengungkapkan bahwa tindakan tersebut diambil untuk mengantisipasi penyebaran DBD di antara warga. “Kami bekerja sama dengan petugas gabungan untuk melakukan fogging di tiga kampung, yakni Pasir Cinde, Sukajadi, dan Kampung Jatisari,” ujar Herman. Ia menambahkan bahwa sejak dua hari terakhir, upaya pemberantasan sarang nyamuk juga telah dilakukan melalui kegiatan gotong royong, membersihkan benda-benda yang bisa menjadi sarang nyamuk, dan mengubur genangan air yang tersisa akibat longsor dan pergerakan tanah.
Selain itu, Herman menyatakan bahwa upaya untuk mencegah longsor dan pergerakan tanah lebih lanjut telah berhasil diselesaikan. Ia mengharapkan tidak ada hujan deras lagi yang dapat memicu pergerakan tanah susulan. “Kami juga sudah menyelesaikan pekerjaan penutupan patahan dan hari ini, fogging telah kami lakukan dengan melibatkan sejumlah alat serta relawan dari PMI Cianjur,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan rencana pengungsi diizinkan kembali ke rumah mereka pada 12 Mei, sesuai dengan rekomendasi dari Badan Geologi dan BMKG, Herman bersama petugas gabungan akan melakukan evaluasi akhir. Mereka ingin memastikan bahwa perkampungan sudah layak huni pasca-TDB, termasuk memastikan tidak ada permasalahan baru, seperti DBD, yang mengemuka ketika warga kembali ke rumah.
“Kami juga telah meminta kepada warga untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon keras di tebing yang rawan longsor, sebagai salah satu upaya pencegahan longsor di kemudian hari,” tambah Herman, menandai keseriusan dalam penanganan sejumlah masalah yang dihadapi warga Desa Jatiasari.(wld)